Bagi teman-teman traveller, kata keramat “jangan lupa oleh-oleh ya”, pasti
langsung sakit telinga, apalagi jika yang ngomong tergolong bukan teman dekat,
bukan sahabat, bukan tetangga, bukan ketua
Rt, bahkan bukan satu Rw ---apa hubungan
nya ya #mikir keras*, padahal cuma kenal-kenal aja dan jarang banget
ketemu, pas ketemu nanya oleh-oleh, enaknya nih orang dikasih kentut sambil
lari ---jangan ditiru*.
Ada lagi yang lebih gokil yang ngomong gini, “nitip ini ya”, “tolong cariin ini ya, di
....” padahal nggak nitip uang, padahal bisa jadi barang yang disebutnya
tadi nyarinya nggak mudah plus mahal pula #tepokJidat.
Kalau dah ketemu yang gini paling enak pas dia ngomong langsung ditinggal pegi
tanpa permisi ---kayak jelangkung*.
Terus ada juga yang mungkin yang lebih membuat
kuping dan hati lebih panas ---eit baper
deh kalau dah main hati*. Yang paling tidak disukai para traveller sejagat
raya pastilah tipe orang yang nyinyir a.k.a kepo. Kalau ngomong tuh asal keluar tanpa bobot, misalnya gini
“wuih banyak duit nih jalan-jalan terus” atau
“kok bisa ya dia jalan-jalan terus,
gajinya kan tidak seberapa” dengan nada menyindir. Tipe ini paling tidak
disukai oleh traveller manapun. Tipe yang seperti ini sih seharusnya
dimusnahkan di dunia ini #lebay.
Berikutnya ada juga tipe yang sepertinya agak care dengan kita, tapi kita sendiri
malah menggangap orang tersebut malah butuh piknik biar bisa melihat dunia
lebih lebar, tak hanya dari lubang kunci. Biasanya orang seperti ini bicaranya
gini, “jalan-jalan terus, apa ga sayang
duitnya, mending duitnya buat beli ini, beli itu”. Ok lah tipe ini masih
bisa dimaafkan, asal jangan keseringan ngomongnya hehe.
Tipe berikutnya adalah tipe horror bagi jomblowan
dan jomblowati a.k.a single ---seperti
saya*. Kalimatnya dikit tapi mengena banget di hati. Mau tahu????????????
kalimatnya gini loh “jalan-jalan terus,
nikahnya kapan”. Saya yakin kalimat itu bisa membuat harimu yang tadinya
berwarna menjadi hitam kelam bagaikan kena sambaran petir yang cetar membahana,
melintas di cakrawala uhlala #eh. Tipe orang yang seperti ini masuk list nomor
1 yang tidak mau ditemui kapanpun.
Tipe terakhir adalah yang membalas air susu dengan air tuba. Misalnya kita sudah susah payah
bawain oleh-oleh ke dia dan dengan indahnya dia memuji kita dengan jawaban “ini aja ya oleh-olehnya, disini juga banyak”
atau “ya cuma ini aja ya, kirain mau
ngasih barang bagus”. Dan tak perlu saya jawab manusia macam ini mau diapakan ---sabar mas sabar*
Mungkin yang paling cepat untuk menjawab semua tipe
orang-orang diatas adalah “duit gue
terserah gue, kok loe yang sibuk, mau oleh-oleh tranfer dulu”. Ini jawaban
yang paling sederhana dan paling mengena, dijamin yang suka nanya oleh-oleh
pasti agak sungkan untuk komentar lagi dua kali ---ya iyalah, sadis banget sih mas, ga suka dedek #what the......
Tapi, uhuk minum dulu ya..
Saya akan mencoba cara yang lebih persuasif dan
lebih bijak menghadapi peminta oleh-oleh dan orang-orang yang mungkin bagi kita
suka nyinyir kalau kita bepergian, berikut sedikit tips dari saya yang cuma
remah-remah roti ini:
![]() |
https://wahyusyafiul.files.wordpress.com/2015/03/oleh-oleh-logo.gif |
Pertama, hilangkan
kebiasaan memberi oleh-oleh.
Pernah suatu hari kakak ku kuajak untuk travel ke
Malaysia, kakak ku ini mengiyakan dan terbangnya pun masih lama ketika aku
menawarkan. Ketika sudah mendekati hari untuk terbang, si kakak ku yang ganteng
siapa dulu dong adiknya ini terlihat ragu. Penasaran, akupun bertanya, “Kakak
jadi nggak perginya? Dia jawab, “Duh dananya kayaknya tidak cukup”. “Tidak
cukup darimana, jelas-jelas lebih kak duit kakak buat survive disana”. Ternyata dia takut duitnya tidak cukup untuk beli
oleh-oleh buat kawan-kawannya di kantor dan teman-temannya.
Dari kisah diatas, dapat dipastikan kalau kakak ku
itu belum pernah jalan-jalan. Begini ya teman-teman. Sah-sah saja kalau kita
mau memberi oleh-oleh kepada orang lain, apalagi kalau kategorinya sudah
keluarga atau sahabat karib. Tapi ingat, dana kita cukup atau tidak, cukup
tidak untuk bertahan selama di kota atau negeri orang, kalau tidak cukup ya mau
tak mau tidak usah mikirin oleh-oleh. Justru dari sini ketahuan mana yang
bener-bener teman.
Kedua, jangan
takut dibilang pelit dan dibenci teman karena tak memberikan oleh-oleh.
Yang kedua ini masih berhubungan dengan tips
pertama. Jangan takut kehilangan sahabat karena tak memberi oleh-oleh. Justru,
sahabat yang baik biasanya tidak meminta dibawakan ini-itu, sahabat yang baik
pasti lebih berharap temannya datang dan pergi dalam keadaaan sehat dan
selamat. Kalau ada yang bilang pelit anggap aja itu angin lalu. Tebalin aja
kuping, lama-lama bakal musnah sendiri orang yang ngomong itu kalau tidak
ditanggapi terus ---let it go let it go.
Ketiga, cobalah
tawari trip bareng dan tunjukan perjuangan kita agar dapat terbang.
Biasanya orang yang suka membicarakan kita adalah
orang yang yang belum pernah bepergian. Ada baiknya untuk mencoba membangun
hubungan lebih baik lagi, apalagi jikalau kita sering bertemu orang tersebut. Siapa
tahu malah nanti jadi travelmate kita.
Sesekali cobalah tawari orang-orang yang suka usil
ngomong dan suka menekan kita ---adonan
roti kali*, tunjukan kepada dia kalau untuk bisa trip itu tidak mudah. Ceritakan
bagaimana perjuangan mendapatkan tiket promo, kita susah payah tidur sangat
larut ---bukan karena begadang nonton
film atau nongkrong ya*, demi mendapatkan tiket super murah kita rela
menunggu sampai jam promo diberlakukan, paling sering jam 12 malam baru promo
dimulai. Dan, untuk mendapatkan tiket promo harus gerak cepat, satu jam saja
kita terlambat, bisajadi tiket promo termurah itu sudah raib ---seperti mantan. Belum lagi susahnya
mendapatkan cuti kalau kita termasuk pegawai kantoran yang punya cuti sangat
minim, contohnya saya sendiri. Juga beri tahu berapa biaya makan, biaya
transport dan berapa harga barang-barang kecil yang disiapkan sebagai oleh-oleh
jika sudah di negara lain.
Keempat, keluar
negeri itu murah, coba bandingkan pengeluaran kita.
Biasanya orang sudah ngeri duluan kalau dengar
terbang ke luar negeri. Terkadang, teman-teman saya terkaget kalau tahu berapa
budget sekali terbang. Mereka tidak percaya kalau saya terbang dari Palembang
ke Kuala Lumpur cuma sebesar 300 ribu rupiah, ya betul 300 ribu ---tapi tunggu promo dan begadang seperti yang
saya bilang tadi*. Coba terangkan kalau kita ini lebih prefer ke travelling daripada sekedar shopping. Coba tanyakan pada
teman-teman anda berapa biaya yang mereka keluarkan untuk sekedar belanja tas
atau baju. Bisa jadi 2 kali lipat atau bahkan berlipat-lipat dari harga tiket
pesawat tadi.
|
![]() |
http://www.thegaptek.com/wp-content/uploads/2015/09/Tips-Menabung-untuk-Masa-Depan-Simak-Cara-Unik-ini2.jpg |
Kelima, ajarkan
untuk menyisihkan uang khusus untuk travelling.
Kalau kita sudah memberi tahu lika-liku dan
perjuangan kita serta member tahu semua rincian biaya seperti tips sebelumnya. Kalau
teman kita mulai tertarik untuk mencoba bepergian bersama kita, ajarkan untuk
konsisten dalam menyimpan uang, kalau saya sih siapkan satu celengan khusus,
setiap hari diisi sebesar 15 ribu atau 20 ribu atau semampu anda setiap hari
---anggap aja kayak beli rokok hehe*
dan silahkan buka setelah anda merasa cukup. Ingat cara ini harus konsisten dan
anda sudah memiliki uang lebih diluar kebutuhan primer.
![]() |
https://www.fancygreetings.com/public/images/cardimages/Have-a-Safe-Flight0.jpg |
Demikian beberapa tips singkat dari saya,
mudah-mudahan sedikit mengubah pola pikir dan cara pandang dari kedua belah
pihak. Semoga bermanfaat bagi traveller dan teman-teman yang suka meminta
oleh-oleh. Mari hilangkan kebiasaan meminta-minta pada teman yang sedang
bepergian. Sssttt saya baru tahu loh, ternyata orang kita aja yang suka minta
oleh-oleh, kalau orang luar biasanya bilang seperti ini have a nice trip, safe flight, enjoy your holiday.
Don’t stop dreaming, because everything comes from
dream.
Wong yang nulis artikel cem ini getabasa
ReplyDelete.
.
.
.
.
Trus apo kabar tulisan yang di blog omnduut.com itu buahahahaha.
SAY NO TO MAJAK MAJAKI UWONG MINTA OLEH-OLEH.
Kiroi nak ngajak perang tadi hahah
DeleteRuponyo samo bae wkwkwk
Aku sih dak pernah minta oleh-oleh, sebelum dia berangkat. Tapi setelah pulang masih nanya iseng,ada oleh2 gak. Eh dak nyangka dapat, tuh oleh2 dari deddy buang.
ReplyDeleteRezeki emak sholeh 😋
Aku sih dak pernah minta oleh-oleh, sebelum dia berangkat. Tapi setelah pulang masih nanya iseng,ada oleh2 gak. Eh dak nyangka dapat, tuh oleh2 dari deddy buang.
ReplyDeleteRezeki emak sholeh 😋
Cak itu yeh koh deddy huang
DeleteJadi aq cuma apalah apalah
#salfok
Nyesek Kebangetan Kalo ada yang ngomong gitu ke kamu.#sokprihatin #terusditabok Kalo aku beli oleh oleh tergantung budgetnya cukup nggak aja. Nggak minta oleh oleh, tapi sering kejatuhan oleh oleh teman yg travelling #rezekianaksoleha
ReplyDeletei know what you feel haha
Delete